Saturday, October 22, 2011

Separate by Time and Place

Selama ini aku dan keluargaku tidak pernah menetap lama di suatu tempat. Kami semua selalu berpindah-pindah tempat dari Negara yang satu ke Negara yang lain dikarenakan pekerjaan ayahku. Sedangkan, ibuku adalah seorang businesswoman yang sibuk akan pekerjaannya yang berhubungan dengan dunia fashion. Kakak laki-laki dan kakak perempuanku semuanya telah berkeluarga dan menetap di Amerika dengan keluarganya masing-masing. Tinggalah aku sendiri yang sedang sibuk dengan program master/ S2 ku di Jerman.
 
Oh iya, aku lupa mengatakan namaku sendiri. Namaku Kimberly Stewart, aneh bukan? Aku memang bukan asli orang Asia. Aku berdarah Amerika-Indonesia dan aku lahir di Amerika. Saat aku kecil, aku tinggal di South Houston atau biasa dikenal dengan Soho dan tidak begitu jauh dari Brooklyn yang berlokasi di New York City. Sekarang aku tinggal sendiri di asrama dekat kampusku.



Di sini aku memperdalam bahasa dan sastra Jerman, di Braunschweig University of Art, Brunswick, Jerman. Di kampus ini lah aku mempelajari banyak mengenai sastra, teater, kesenian lainnya, seperti tarian dan juga musik. Kesenian adalah bidangku, selain mengenai Jerman, keseharianku yang melelahkan diselingi hobiku dengan musik dan film Korea atau kebanyakan orang menyebutnya dengan K-pop dan K-drama. Keseharianku memang tidak ada henti-hentinya untuk berkutat dengan dunia Korea.
Aku benar-benar menggilai artis-artis yang berasal dari negeri gingseng ini. Ada satu yang terus terngiang di pikiranku, dialah Park Dongjoo. Aaaahhh…. Mendengar namanya saja udah merasa merinding bulu-buluku. Anehnya, aku menyukainya bukan hanya karena dia seorang yang terkenal, memang sih dia memang jago banget nge-dance dan nyanyi. Aku menyukainya melainkan karena kepribadiannya yang tenang dan juga terlihat begitu bijiksana dibandingkan member lainnya. Ya, Park Dongjoo adalah leader dari salah satu Boyband yang terkenal di Korea. Tidak usah dihitung lagi berapa penghargaan dan album-album yang mereka miliki. Menurut sumber, boyband mereka memiliki fandom/ fans club terbesar di dunia.
Anehnya, aku memang tidak menyukainya sebagai artis, aku suka dengannya dengan alasan lain. Matanya yang sayu, senyumnya yang ramah, dan bekas luka di pipi kirinya itu. Aku berkata demikian karena sudah pernah dengan bertemu dengannya satu kali saat kepindahan ayah dan ibuku ke Korea. Iya benar sekali! Sekarang ayahku ditempatkan di Korea. Kami bertemu saat acara penyambutan di perusahaan dimana sekarang ayahku bekerja. Bayangkan saja ayahku setiap harinya bekerja dan bertemu dengan para artis-artis Korea yang terkenal dan sering bermunculan wajahnya di televisi.
Di acara tersebut aku duduk paling depan dan Dongjoo oppa bernyanyi sebuah lagu untukku. Dongjoo opaa.. begitulah aku memanggilnya. Oppa adalah panggilan dari wanita yang lebih muda kepada pria yang lebih dewasa. Dongjoo oppa bernyanyi tepat di depanku dan menatap mataku sangat dalam, akupun hanyut dengan suasana saat itu. Mulai saat itu aku menyukainya, SANGAT MENYUKAINYA. Apakah ini hanya sekedar rasa suka yang sesaat? Aku rasa tidak. Perasaan ini masih terus ada sampai saat aku pulang ke Jerman dan menjalani keseharianku di sini. Sampai saat ini aku masih menyimpan perasaan terhadap Dongjoo oppa.
Tidak tahu kapan aku akan bertemu lagi dengannya. Yang pasti kami masih mengabarkan dan berkomunikasi satu sama lain. Korea dan Jerman, memang bukan jarak yang dekat. Setiap hari aku merindukannya, tetapi kami berdua belum bisa jujur satu sama lain tentang perasaan kami. Kami hanya saling berhubungan sebatas kakak dan adik. Terkadang aku berpikir, apakah semua ini kenyataan atau hanya mimpi. Benar-benar diluar dugaan aku bisa begitu dekat dengan seorang artis terkenal dari Korea, bahkan Dongjoo oppa sudah terkenal di seluruh Asia, Amerika, dan Eropa.
Aku masih ingat bagaimana kami berdua berkenalan. Saat acara selesai aku dengan segara berjalan ke luar ruangan menuju balkon untuk melihat pemandangan sekitar. Tiba-tiba dari belakang ada yang memanggil namaku, “Kimberly! Kim! Wait up” panggilnya. Aku segera memberhentikkan langkahku dan menengok ke belakang. Aku bergumam dalam hati, “bagaimana dia tahu namaku?”. Kami berdua berbicara dalam bahasa inggris, walaupun bahasa inggrisnya tidak terlalu jelas aku masih bisa mengerti. Terkadang dia berbicara juga dalam bahasa korea yang mana aku hanya mengerti sedikit.
“Yes. Did you just call my name?”jawabku. “Yeah, is your name Kimberly, right?”tanyanya dengan logat inggrisnya yang terbata-bata. “Yep, but how do you know my name? we haven’t officially met before”, “I asked your father” jawabnya. APA?!? Dia mengetahui namaku secepat itu dari ayahku. Member lain yang melihatnya hanya tertawa dari kejauhan melihat betapa awkwardnya kami berdua saat sedang mengobrol dan makan di balkon. Kami berdua terhanyut dalam obrolan yang masih kaku itu, tapi entah kenapa itulah membuat kami berdua merasa sangat lucu dan semakin dekat satu sama lain. Kami berdua begitu nyaman mengobrol sampai berakhirnya acara itu. Saat itulah kami berdua bertukaran nomor telepon dan email.
Dimana saatnya aku harus berpisah dengannya. Dongjoo oppa harus kembali menjalani kegiatannya dan begitu pula aku. Aku tidak bisa terlalu lama berada di Korea saat itu karena harus segera kembali ke Jerman untuk kuliah. Tidak cukup memang pertemuanku dengannya karena bukan saat liburan musim panas. Komunikasi kami berdua tidak berhenti saat itu. Sampai saat ini kami masih sering untuk menanyakan kabar masing-masing sampai saatnya nanti aku kembali ke Korea untuk liburan musim panas yang akan segera tiba beberapa minggu lagi. AKU TIDAK SABAR dan begitu gembiranya, aku ingin cepat-cepat perkuliahan ini berakhir.
Hahaha!! ditengah-tengah perkuliahan pun Dongjoo oppa sempat-sempatnya mengirim SMS yang hanya menanyakan kabar dan apakah aku sudah makan siang. Memang Jerman dan Korea memiliki perbedaan waktu yang sangat jauh. Tidak setengah-setengah, terkadang Dongjoo oppa mengirim pesan dalam bahasa korea yang mengharuskanku menerjemahkannya terlebih dahulu. Namun, dikarenakan seringnya dia mengirim pesan dengan memakai bahasa korea, akupun menjadi mengerti dan belajar sedikit demi sedikit.


안녕하세요~ 김씨~ How are you today? Have you eat your lunch? Don’t forget eat your lunch, 아라써? :)  -Dongjoo ^^v
(Halo Kim. Bagaimana kabarmu hari ini? Apa kamu sudah makan siang? Jangan lupa yaa makan siangmu, ok? :) -Dongjoo ^^v)


Lucu memang cara orang Korea mengirim pesan dan dia bahkan memanggilku dengan “Kim”. Itu yang membuatku beranggapan bahwa Dongjoo oppa sangat lucu dan selalu membuatku tertawa. Bayangkan saja aku sempat-sempatnya tersenyum malu di tengah perkuliahaan. Kebetulan sekali memang sebentar lagi waktunya makan siang. Sebaiknya aku cepat-cepat membalas pesannya dan segera menyudahi ketikan di laptopku yang tidak ada hubungannya dengan mata kuliahku hari ini.


네 오빠.... I’ll eat my lunch after class. Have a rest oppa and don’t get sick. I think, you should eat too because you have so many activities. :D -Kim-
(ok oppa.. aku akan makan setelah kuliahku selesai. Kamu harus istirahat juga yaa jangan sampai sakit. Aku pikir, kamu juga harus makan karena kamu punya banyak kegiatan. :D -Kim-)
 
Selesai mengirim pesan tepat sekali perkuliahaan berkahir dan aku segera menutup laptopku untuk menuju cafeteria dan makan siang. Aaahhh ada apa aku ini? Sama sekali tidak fokus dalam perkuliahan hari ini. Memang sebentar lagi liburan musim panas akan tiba dan aku segeran berlibur ke Korea. Mengejutkannya, aku dan Dongjoo oppa sudah mempersiapkan beberapa rencana liburan untuk kami berdua di Korea, yang membuatku sangat senang lagi bahwa Dongjoo oppa akan menjemputku di Bandara nanti. Aku benar-benar tidak sabar untuk menanti musim panas.

No comments:

Post a Comment